Seorang Muslim tidaklah cukup hanya dengan menyatakan keislamannya tanpa berusaha untuk memahami Islam dan mengamalkannya. Pernyataannya harus dibuktikan dengan melaksanakan konsekuensi dari Islam. Karena itulah menuntut ilmu merupakan jalan menuju kebahagiaan yang abadi.
Kedua, hukumnya fardhu kifayah ; seperti menuntut ilmu tentang pembagian berbagai hak, tentang pelak-sanaan hukum hadd (qishas, cambuk, potong tangan dan lainnya), cara mendamaikan orang yang bersengketa, dan semisalnya. Sebab, tidak mungkin semua orang dapat mempelajarinya dan apabila diwajibkan bagi setiap orang tidak akan mungkin semua orang bisa melakukannya, atau bahkan mungkin dapat meng-hambat jalan hidup mereka. Karenanya, hanya beberapa orang tertentu sajalah yang diberikan kemudahan oleh Allah dengan rahmat dan hikmah-Nya.
menuntut ilmu jalan menuju surga pdf download
Download File: https://urlcod.com/2vA9hL
Laki-laki dan wanita diwajibkan menuntut ilmu, yaitu ilmu yang bersumber dari Al-Qur-an dan As-Sunnah karena dengan ilmu yang dipelajari, ia akan dapat mengerjakan amal-amal shalih, yang dengan itu akan mengantarkan mereka ke Surga.
2 waktu luang, dan kesehatan untuk beribadah kepada Allah dengan benar dan untuk menuntut ilmu syar i. Manusia diberikan dua kenikmatan, namun banyak di antara mereka yang tertipu. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:????????????????????????????????????????????????????????????????????????. Dua nikmat yang banyak manusia tertipu dengan keduanya, yaitu nikmat sehat dan waktu luang. (HR. al-bukhari dan selainnya). Ibadallah, Banyak di antara manusia yang tidak menggunakan waktu sehat dan waktu luangnya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak gunakan untuk belajar tentang Islam, tidak ia gunakan untuk menimba ilmu syar i. Padahal dengan menghadiri majelis taklim yang mengajarkan Alquran dan sunnah menurut pemahaman para sahabat, akan bertambah ilmu, keimanan, dan ketakwaannya kepada Allah Subhanahu wa Ta ala. Juga dapat menambah amal kebaikannya. Semoga melalui majelis taklim yang kita kaji dari kitab-kitab para ulama Salaf, Allah memberikan hidayah kepada kita di atas Islam, ditetapkan hati dalam beriman, istiqamah di atas sunnah, serta diberikan hidayah taufik oleh Allah untuk dapat melaksanakan syari at Islam secara kaffah (menyeluruh) dan kontinyu hingga kita diwafatkan oleh Allah Subhanahu wa Ta ala dalam keadaan mentauhidkan Allah dan melaksanakan sunnah. Semoga Allah senantiasa memudahkan kita untuk selalu menuntut ilmu syar i, diberikan kenikmatan atasnya, dan diberikan pemahaman yang benar tentang Islam dan sunnah menurut pemahaman Salafush Shalih. Seorang Muslim tidak akan bisa melaksanakan agamanya dengan benar, kecuali dengan belajar Islam yang benar berdasarkan Alquran dan sunnah menurut pemahaman Salafush Shalih. Agama Islam adalah agama ilmu dan amal karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam diutus dengan membawa ilmu dan amal shalih. Allah Subhanahu wa Ta ala berfirman:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi. (QS. Al-Fat-h: 28). Yang dimaksud dengan al-hudaa (petunjuk) dalam ayat ini adalah ilmu yang bermanfaat. Dan yang dimaksud dengan diinul haqq (agama yang benar) adalah amal shalih. Allah Ta ala mengutus Nabi 2 / 8
3 Muhammad shallallahu alaihi wa sallam untuk menjelaskan kebenaran dari kebatilan, menjelaskan Nama-Nama Allah, sifat-sifat-nya, perbuatan-perbuatan-nya, hukum-hukum dan berita yang datang dari-nya, serta memerintahkan untuk melakukan segala apa yang bermanfaat bagi hati, ruh, dan jasad. Beliau shallallahu alaihi wa sallam menyuruh ummat-nya agar mengikhlaskan ibadah sematamata karena Allah Ta ala, mencintai-nya, berakhlak yang mulia, beradab dengan adab yang baik dan melakukan amal shalih. Beliau shallallahu alaihi wa sallam melarang ummatnya dari perbuatan syirik, amal dan akhlak yang buruk, yang berbahaya bagi hati, badan, dan kehidupan dunia dan akhiratnya. Cara untuk mendapat hidayah dan mensyukuri nikmat Allah adalah dengan menuntut ilmu syar i. Menuntut ilmu adalah jalan yang lurus untuk dapat membedakan antara yang haq dan yang bathil, Tauhid dan syirik, sunnah dan bid ah, yang ma ruf dan yang munkar, dan antara yang bermanfaat dan yang membahayakan. Menuntut ilmu akan menambah hidayah serta membawa kepada kebahagiaan dunia dan akhirat. Ibadallah, Seorang Muslim tidaklah cukup hanya dengan menyatakan keislamannya tanpa berusaha untuk memahami Islam dan mengamalkannya. Pernyataannya harus dibuktikan dengan melaksanakan konsekuensi dari Islam. Karena itulah menuntut ilmu merupakan jalan menuju kebahagiaan yang abadi. Pertama: Menuntut Ilmu Syar i Wajib Bagi Setiap Muslim Dan Muslimah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,???????????????????????????????????????????. Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim. (HR. Ibnu Majah). Imam al-qurthubi rahimahullah menjelaskan bahwa hukum menuntut ilmu terbagi dua: Pertama, hukumnya wajib; seperti menuntut ilmu tentang shalat, zakat, dan puasa. Inilah yang dimaksudkan dalam riwayat yang menyatakan bahwa menuntut ilmu itu (hukumnya) wajib. Kedua, hukumnya fardhu kifayah; seperti menuntut ilmu tentang pembagian berbagai hak, tentang pelaksanaan hukum hadd (qishas, cambuk, potong tangan dan lainnya), cara mendamaikan orang yang bersengketa, dan semisalnya. Sebab, tidak mungkin semua orang dapat mempelajarinya dan apabila diwajibkan bagi setiap orang tidak akan mungkin semua orang bisa melakukannya, atau bahkan mungkin dapat menghambat jalan hidup mereka. Karenanya, hanya beberapa orang 3 / 8
4 tertentu sajalah yang diberikan kemudahan oleh Allah dengan rahmat dan hikmah-nya. Ketahuilah, menuntut ilmu adalah suatu kemuliaan yang sangat besar dan menempati kedudukan tinggi yang tidak sebanding dengan amal apa pun. Kedua: Menuntut Ilmu Syar i Memudahkan Jalan Menuju Surga Setiap Muslim dan Muslimah ingin masuk Surga. Maka, jalan untuk masuk Surga adalah dengan menuntut ilmu syar i. Sebab Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????. Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang mukmin, maka Allah melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Barangsiapa memudahkan (urusan) atas orang yang kesulitan (dalam masalah hutang), maka Allah memudahkan atasnya di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutupi (aib) seorang muslim, maka Allah menutupi (aib)nya di dunia dan akhirat. Allah senantiasa menolong hamba selama hamba tersebut senantiasa menolong saudaranya. Barangsiapa yang meniti suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan untuknya jalan menuju Surga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid) untuk membaca Kitabullah dan mempelajarinya di antara mereka, melainkan ketenteraman turun atas mereka, rahmat meliputi mereka, Malaikat mengelilingi mereka, dan Allah menyanjung mereka di tengah para Malaikat yang berada di sisi-nya. Barangsiapa yang lambat amalnya, maka tidak dapat dikejar dengan nasabnya. (HR. Muslim dan selainnya). Di dalam hadits ini terdapat janji Allah Azza wa Jalla bahwa bagi orang-orang yang berjalan dalam rangka menuntut ilmu syar i, maka Allah akan memudahkan jalan baginya menuju Surga. Berjalan menuntut ilmu mempunyai dua makna: Pertama : Menempuh jalan dengan artian yang sebenarnya, yaitu berjalan kaki menuju majelismajelis para ulama. Kedua : Menempuh jalan (cara) yang mengantarkan seseorang untuk mendapatkan ilmu seperti menghafal, belajar (sungguh-sungguh), membaca, menelaah kitab-kitab (para ulama), menulis, 4 / 8
5 dan berusaha untuk memahami (apa-apa yang dipelajari). Dan cara-cara lain yang dapat mengantarkan seseorang untuk mendapatkan ilmu syar i. Allah akan memudahkan jalannya menuju Surga mempunyai dua makna. Pertama, Allah akan memudah-kan memasuki Surga bagi orang yang menuntut ilmu yang tujuannya untuk mencari wajah Allah, untuk mendapatkan ilmu, mengambil manfaat dari ilmu syar i dan mengamalkan konsekuensinya. Kedua, Allah akan memudahkan baginya jalan ke Surga pada hari Kiamat ketika melewati shirath dan dimudahkan dari berbagai ketakutan yang ada sebelum dan sesudahnya. Juga dalam sebuah hadits panjang yang berkaitan tentang ilmu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda.???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????. Barangsiapa yang berjalan menuntut ilmu, maka Allah mudahkan jalannya menuju Surga. Sesungguhnya Malaikat akan meletakkan sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena ridha dengan apa yang mereka lakukan. Dan sesungguhnya seorang yang mengajarkan kebaikan akan dimohonkan ampun oleh makhluk yang ada di langit maupun di bumi hingga ikan yang berada di air. Sesungguhnya keutamaan orang alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan atas seluruh bintang. Sesungguhnya para ulama itu pewaris para Nabi. Dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar tidak juga dirham, yang mereka wariskan hanyalah ilmu. Dan barangsiapa yang mengambil ilmu itu, maka sungguh, ia telah mendapatkan bagian yang paling banyak. (HR. Ahmad dan selainnya). Jika kita melihat para sahabat radhiyallaahu anhum ajma in, mereka bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu syar i. Bahkan para sahabat wanita juga bersemangat menuntut ilmu. Mereka berkumpul di suatu tempat, lalu Nabi shallallahu alaihi wa sallam mendatangi mereka untuk menjelaskan tentang Alquran, menelaskan pula tentang sunnah-sunnah Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Allah Ta ala juga memerintahkan kepada wanita untuk belajar Alquran dan sunnah di rumah mereka. Sebagaimana yang Allah Ta ala firmankan,????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? 5 / 8
2ff7e9595c
コメント